Jumat, 23 September 2016

PVC Tin Whistle



” Ibu kita Kartini, Putri sejati
Putri Indonesia, Harum namanya ”
(W.R. Supratman)



                Salam Sederhana.
                Yap… bertemu lagi dengan tulisan dan cerita di blog ini. Bagaimana kabar pembaca? Semoga semuanya senantiasa sehat walafiat serta tetap semangat untuk mencari dan menambah wawasan tentang hal – hal yang positif dan baik, terutama yang berhubungan dengan Musik khususnya Seruling.
Teman-teman pembaca mungkin (kalo angkatan kelahirannya sama kaya saya yaitu sekitar tahun 90 an) mengalami mata pelajaran musik yang menjadikan lagu nasional berjudul “Ibu Kita Kartini” sebagai bahan ulikan (apa yah bahasa bakunya buat kalimat ngulik lagu?). Dan salah satu dari alat instrument peraganya yaitu Seruling Recorder. Nah dipostingan kali ini saya hendak berbagi sekaligus bercerita tentang pengalaman seputar pembuatan Seruling berbahan PVC tapi bukan Seruling Recorder, tapi Tin Whistle khas Irlandia/Celtic/Irish.
Sekedar info, Seruling Recorder jenis Seruling yang dimainkan secara vertical dan menurut data yang saya baca dan temukan (kebanyakan bahasa inggris yang penulis rada blah-bloh hahahah) secara online, berasal dari benua Eropa nun jauh di sana. Berbahan dasar kayu seperti Rosewood, Cedar dan jenis kayu yang berasal dari negeri 4 musim. Secara detail bahan kayu untuk recorder saya belum sepenuhnya tahu karena banyak varian bahan kayu yang digunakan. Kalau yang umum dibuat (secara pabrikan) sekarang berbahan plastic ABS atau bahan plastic yang ramah lingkungan. Seruling Recorder kalau menurut saya merupakan salah satu instrument musik tiup yang mudah digunakan oleh pemula (walaupun sampai saat ini saya sendiri tidak pernah lancar kalo maen Recorder, parah). Hal ini dikarenakan lubang tiup (embouchure hole) yang modelnya seperti Peluit (whistle) dan sudah tersedianya lubang jalur untuk tiupan anginnya. Tidak seperti Seruling Stanless dan Seruling Bangsing yang dimainkan dalam posisi horizontal serta membutuhkan latihan extra untuk mendapatkan posisi tiupan. 

Yamaha Recorder


7 lubang di depan.


1 lubang di belakang

Lubang nada Kromatik C# dan D ( paling bawah) dan  D# dan E ( kedua dari bawah)
https://en.wikipedia.org/wiki/Tin_whistle
Selain Seruling Recorder ada beberapa daerah di eropa sana yang memiliki alat tiup seruling yang secara struktur bentuk sama, perbedaannya lebih ke tangga nada yang digunakan dan perbedaan bentuk dekorasinya. Nama seruling  tersebut adalah Tin Whistle. Biasanya tin whitle digunakan dalam komposisi music rakyat di Irlandia (hingga biasanya di sebut suling irlandia). Tangga nada yang digunakan adalah D dengan 6 lubang nada, berbahan stainless anti karat dengan kepala tiup berbahan plastik. Ukuran yang biasa dijual tersedia dalam 2 ukuran yaitu D tinggi dan D rendah. Perbedaan ukuran juga terlihat di jarak lubang serta ukuran dan panjang serulingnya. Tentang tin whistle bisa diakses oleh pembaca di situs Wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Tin_whistle dan Search di situs pencari online Google dengan kata kunci “Tin Whistle”, “feadog”, “Penny whistle”, “ irish flute”.


Seperti yang disampaikan lewat curhatan diatas tentang data yang diperoleh melalui dunia maya dan juga lewat pengamatan yang dilakukan pada seruling recorder milik penulis dan tin whistle milik seorang teman, akhirnya saya mencoba membuat sendiri seruling dengan model tin whistle. Kenapa malah membuat Tin whistle? Karena secara struktur dan bentuknya  mudah dibuat dan lebih sederhana. Kalau Recorder kan sudah punya jadi saya bikin model lain , lagipula untuk sebuah Tin Whistle harganya lumayan juga (hehehe tetep yah. Dana minim tapi pengen wah. Hahahahha) dan tentunya berbahan PVC.

Bahan yang saya gunakan untuk pembuatan Tin whistle ini antara lain:
  • PVC berdiamater dalam 1,5 cm dan 2 cm. ukuran pvc ini biasanya tersedia dengan kode standar PVC ukuran 5/8 namun berbeda merek pvc maka biasanya ada perbedaan diameter lingkar dalam. pvc yang biasa saya gunakan untuk ukuran 2 cm adalah merek Aqualon 5/8 20mm ,untuk ukuran 1,5 cm mereknya bebas asalkan yang berwarna abu - abu.
  • Stik drum (yang murah aja) ukuran diameter 1,5 cm.
  • Perkakas pertukang yang mendukung pembuatan seruling.

Untuk data dan tutorial yang saya dapat untuk membuat Tin Whitle ini saya (sangat rajin) mengunjungi laman situs http://www.ggwhistles.com/howto/ . Tapi masalah yang muncul adalah ukuran pipa pvc yang saya punya dan yang tercantum di situs tersebut berbeda beberapa millimeter. Tapi namanya juga belajar, bilamana praktek tidak sama dengan teori yang tertulis maka perlu penyesuaikan. Untuk seruling ini saya membuat dengan tangga nada D high. Namun pada contoh di situs GG whistle mencantumkan ukuran pipa pvc berdiameter dalam  13 mm. Sedangkan yang saya miliki berukuran diameter dalam 15 mm. Awalnya saya memaksakan membuat dengan ukuran pipa yang saya punya dan menerapkan standar ukuran lubang nada, lubang tiup dan panjang pipa. Dan menghasilkan beberapa kegagalan yang lumayan membuat pikiran stress. Kesalahan seputar efektifitas suara dan timbre suara yang dihasilkan belum tercapai, kenyamanan penjarian, dan beberapa detail yang saya anggap sepele pada awalnya.

http://www.ggwhistles.com/howto/index.html
Perbedaan yang hanya 2 mm ini membuat berpengaruh pada hasil PVC Tin whistle saya. perbedaan tersebut antara lain:
  • Untuk mendapatkan nada D panjang pipa dari lubang whistle pada gambar diatas adalah 268 mm atau 26,8 cm menggunakan ukuran diameter pipa 13 mm. Pada seruling saya yang menggunakan diamter 15 mm panjang pipanya menjadi 257 mm.
  • lubang tiup pada gambar diatas adalah 4 x 8 mm. pada tin whistle saya menjadi 5 x 6 mm.
  • lubang nada pun terpengaruh karena adanya perbedaan panjang pipa. pada tin whistle saya menjadi (lubang paling kanan 225 mm) :
  1. 225 mm menjadi 204 mm ( E )
  2. 199 mm menjadi 180 mm (F#)
  3. 181 mm menjadi 164 mm (G)
  4. 154 mm menjadi 140 mm (A)
  5. 134 mm menjadi 121 mm (B)
  6. 114 mm menjadi 103 mm (C#)
Pada proses pembuatan kesalahan melubangi selalu saya temui. Tapi saya akhirnya selalu mengakali dengan menutup lubang yang gagal dengan pvc. Dikarenakan bahan pvc mudah dibentuk, jadi saya tidak pernah mengambil bahan baru bila sedang belajar membuat jenis seruling yang mempunyai perbedaan diameter maupun tangga nada. Berikut PVC Tin whistle pertama saya :

PVC 15 mm

kepala whistle. ada bagian yang di kikir miring pada lubang tiupan sebagai pembelah udara.

saluran tiupanya kecil dan melengkung. sumbatnya pake stik drum aja biar kuat.
Pada gambar kepala whistle terlihat ada bagian yang di kikir miring. bagian ini ternyata tidak efektif bila kikiran miringnya di luar karena tidak pas di antara saluran tiup. Karena kikirannya harus melengkung seperti saluran tiupnya akhirnya saya mengakali kikirannya seperti seruling sunda dengan kikiran miring didalam.

kikiran model ini harus di sesuaikan dengan bentuk lengkungan pipa dan saluran lubang itu.

Model kikirannya jadi didalam.

Untuk diameter lubang nada sebenarnya relatif dalam artian tetap bisa ditutup oleh jari secara nyaman dan tidak terlalu besar. Ukuran diameter lubang nada yang biasa saya gunakan minimal 5 mm dan maksimal 9 mm. Ukuran ini setidaknya sesuai untuk yang mempunyai jari - jari tangan kecil maupun besar. jadi tetap manusiawi. Setelah melewati beberapa banyak kesalahan dan proses penyempurnaan secara teknik pembuatan dan penyesuaian, akhirnya.... (JENGJREEEEEENNNGGGGGG....!!!! HAHAHAHHAHA) PVC Tin Whistle buatan SS Flute hihaaaaaaaaa.......






Sisi dekorasi untuk PVC Tin Whistle ini sebenarnya lebih sederhana dengan warna asli PVC biar kelihatan DIY ( Do It Yourself). Tapi biasanya kalau ada pesanan untuk membuat saya pakai cat akrilik dengan campuran warna kuning, coklat muda, putih dan hitam yang menjadi warna coklat tua dengan aksen hitam (coklat tanah) atau Hitam polos. Namun sebelum membubuhkan warna saya terlebih dahulu mengosok PVC dengan kertas gosok yang kasar agar nanti tekstur yang didapat menjadi seperti kayu dengan garis serat. Cat kering lalu di semprot dengan cat semprot transparan, saya paling senang warnanya agak kusam ( kalo beli bilang aja cat semprot Clear Mate atau yang ngedop hahahha).

Begitulah pembaca cerita tentang proses pembuatan Tin Whistle. Hal - hal yang saya temui selama proses belajar membuat pastinya banyak dan tidak semuanya bisa dituliskan disini. Hanya hal yang saya anggap penting seputar pembuatan dan mekanisme teknis saja. Oh ya, bila pembaca ada yang hendak bertanya, belajar membuat dan masih penasaran tentang PVC Tin whistle buatan SS Flute ini bisa menghubungi saya melalui email di biodata atau bila tertarik untuk memesan bisa menghubungi saya via email juga. Sebagai penutup saya berharap pembaca dapat termotivasi dan sedikitnya bertambah wawasan seputar Tin Whistle. Sekian cuap-cuap  dari saya selaku penulis yang beginilah adanya. Semoga Bermanfaat, Semoga Cocok... 


Penulis
Suwarto Suryanto
Stock Project Music
SS PVC Flute Handmade




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar